Friday, October 30, 2009
Permainan Tradisional
Sportmanship
Karnival Sukan 2009
Pameran Seni Visual
Friday, October 23, 2009
Sahabat
Apabila engkau ingin berteman,
Janganlah kerana kelebihannya,
Kerana dengan satu kelemahan,
Kau mungkin akan menjauhinya.
Andai kau ingin berteman,
Janganlah kerana kebaikannya,
Kerana mungkin dengan satu keburukan,
Kau akan membencinya.
Andai kau ingin sahabat yang satu,
Janganlah kerana ilmunya,
Kerana apabila dia buntu,
Kau mungkin akan memfitnahnya.
Andai kau ingin seorang sahabat,
Janganlah kerana sifat cerianya,
Kerana andai dia tidak pandai menceriakan,
Kau mungkin akan menyalahkannya.
Andai kau ingin bersahabat,
Terimalah dia seadanya,
Kerana seorang sahabat,
Hanyalah manusia biasa,
Jangan diharapkan sempurna,
Kerana kau juga tidak sempurna,
Dan tiada siapa yang sempurna,
Melainkan Maha Pencipta!No one is perfect.
Thursday, October 8, 2009
Janganlah Kamu Menciptakan Jarak
GURU
Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya, "Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?"
Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab, "Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak."
"Tapi..." sang guru balik bertanya, "lawan bicaranya justru berada di sampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?"
Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satu pun jawaban yang memuaskan. Sang guru lalu berkata, "Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi."
Sang guru masih melanjutkan, "Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apa pun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?" Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban.
"Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan."
Sang guru masih melanjutkan, "Ketika Anda sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantu Anda.